Rabu, 29 Oktober 2014

Cerita gadis cantik yg sombong

Amelia itu namaku, aku lahir di desa x. Teman-temanku memanggilku gadis desa, yah selain cantik, sopan. Ceritaku dimulai saat aku masih duduk di bangku SMA, saat-saat ospek begitu menlelahkan dan menyebalkan harus bangun pagi dan harus menuruti semua perintah kakak senior apalagi senior cewek sering sekali mengerjaiku. Tapi aku hanya sabar karena aku memang junior dan tidak bisa melawan mereka. Pokoknya aku tidak suka yang namanya ospek.


Hari ini pacarku Dodi akan menjemputku pulang sekolah, syukur dodi dan aku beda sekolah dan beda desa jadi aku tidak ketahuan sama hidayat pacarku yang sekolah di SMA yang lain. Jadi aku bisa mencari kecengan baru di sekolahku, huh dasar aku memanfaatkan kecantikanku. Tapi tidak ada salahnya selagi muda itu prinsipku. Aku sengaja pulang terlambat agar tidak keliatan oleh teman-temanku yang lain. Dodi sangat baik dia anak pak lurah desa sebelah, lumayan lah meski wajahnya standar aja sih tapi dia selalu baik dan perhatian. 


Aku sering banget bergonta-ganti pacar, aku punya satu julukan lagi gadis penakluk hati lelaki, itu membuatku semakin sombong dan merasa laki-laki itu hanya budak. Emak sering menesehatiku untuk tidak mempermainkan perasaan lelaki, tapi aku tidak menghiraukan perkataan emak " aku cantik apa salahnya aku memanfaatkannya, aku bukan orang kaya, mak cuma bekerja di kebun teh sedangkan Abah cuma seorang sopir angkot" . Tapi semuanya  berbeda setelah kejadian itu.

Tanpa terasa 3 tahun telah berlalu dan kini aku sudah lulus dari SMA. Banyak yang melamarku untuk dijadikan calon istri, tapi aku belum berniat. Mia adalah sahabat dekatku minggu lalu saudaranya baru datang dari kota, dia lumayan ganteng sih, dengan satu lirikan saja dia langsung jatuh hati padaku. Dia tidak peduli saat temanku bilang bahwa aku sering mempermainkan para pria di desa. Kami baru 4 hari yang lalu berpacaran, dia sangat baik padaku sebut saja namanya Deni. Dia mengajakku kekota dengan harapan yang menggiurkan. Aku memaksa kedua orangtuaku untuk kuliah dikota meski berat hati tapi kedua orangtuaku mengizinkanku. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar